Work From Bali

Ide work from Bali atau WFB patut kita apresiasi, paling tidak keluarnya ide WFB tersebut menjadi cerminan Bali tetap dipikirkan oleh Pemerintah kita untuk dicarikan solusi dari kendala yang dihadapi saat ini.

Sumber Foto : indonesiaexpat.id

Terlepas dari ide bagus tersebut dan tetap dipikirkannya Bali untuk bisa bangkit ditengah situasi sulit saat ini, tentu patut juga kita gali lebih dalam lagi akan peluang sukses atau tidaknya ide tersebut, terlepas dari sukses tidaknya sebuah ide baru kita ketahui setelah dilaksanakan tapi paling tidak ketika kita merencanakan kita sudah bisa menakar persentase atau peluang sukses tidaknya ide yang diwacanakan tersebut sehingga sebuah ide brilian benar-benar mampu merubah situasi yang ada.

Beberapa hal yang perlu kita pertanyakan lagi, diantaranya :

  1. WHY, mengapa orang harus kerja dari Bali?
  2. Seberapa banyak potensi orang yang akan WFB baik itu dari institusi pemerintahan maupun swasta, apakah 1rb,5rb atau bahkan 10rb orang.
  3. Apakah cost yang dikeluarkan oleh perusahaan akan mampu ditopang oleh kinerja yang meningkat karena perubahan suasana kerja.

Kita coba bahas lebih mendalam poin pertama yaitu WHY, Mengapa? Dengan program WFB yang diwacanakan oleh pemerintah kalau untuk institusi pemerintahan terutama pemerintah pusat tentu WHY nya jelas yaitu agar perekonomian di Bali mampu Bangkit lagi, karena dengan mobilisasi ASN kerja di bali maka kamar hotel akan terisi, tempat makan akan ada tambahan pembeli demikian juga transportasi.
Bagi swasta apakah WHY nya akan sama dengan pemerintah yang memang dalam hal ini berkewajiban untuk mencari jalan atau solusi untuk menggerakan ekonomi Bali, pernahkan dilakukan semacam survey apakah perusahaan besar yang notabene sudah memiliki kantor yang representatif harus memindahkan orang orangnya ke bali demi mensukseskan program pemerintah?

Poin yang kedua merupakan kelanjutan dari poin pertama yaitu target orang orang yang bisa diarahkan untuk WFB, dari ASN pemerintah pusat seberapa banyak yang bisa dialihkan untik bisa WFB? Apakah hal itu tidak menjadikan beban baru bagi anggaran pemerintah untuk membiayai ASN bekerja dari Bali? Atau ada pos untuk pariwisata mungkin yang akan diambil untuk subsidi program ini? Kalau swasta sendiri saya pribadi agak pesimis hal ini menjadi daya tarik mereka untuk mempekerjakan staf mereka dari Bali, karena di semua tempat bukan hanya di Bali saja, tingkat hunian hotel sangat rendah, kenapa harus di Bali?

Poin ke tiga berkaitan dengan cost, terutama untuk pihak swasta tentu mereka sangat berhitung sekali mengenai adanya tambahan cost yang mesti mereka keluarkan seandainya mereka ingin mensukseskan program pemerintah ini, kalau costnya lebih rendah daripada cost yang dikeluarkan dari tempat mereka kerja saat ini dan kinerja mereka dinilai akan mampu meningkat tajam sehingga perusahaan merasa efektif untuk WFB tentu baru mereka akan laksanakan himbauan pemerintah tersebut.

Setiap ide bagus tentu harus tetap kita apresiasi, tetapi kembali lagi tetap harus dikaji agar ide tersebut tidak hanya sebagai pelipur lara yabg hanya akan memberi angin surga bagi masyarakat bali.

Selamat Work From Bali.

Start with why…

Dalam setiap tindakan kita…dalam setiap usaha yang kita lakukan coba kita tanyakan pada diri kita…mengapa kita melakukannya?

Mengapa kita ikut dalam satu project, mengapa kita bekerja dengan seseorang, dan coba tanyakan mengapa kita mengapa kita lainnya.

Pura Dalem, Ubud.

Ada satu buku yang cukup menarik yang pernah saya baca yang ditulis oleh Simon Senek yaitu START WITH WHY.

Mengapa kita melakukannya?

Mengapa saya Disiplin dan komitmen menjalaninya?

Kebiasaan olah raga lari sudah lama saya tekuni, bahkan jauh dari olah raga lari ini, setelah saya ingat ingat kebiasaan olah raga sebenarnya sudah sejak dari kecil saya terbiasa menjalaninya hanya saja jenis olah raganya saja yang berbeda beda.

Ketika masih kecil sampai menginjak remaja olah raga basket dan sepak bola merupakan olah raga favorit saya dulu, walau saat masa SMA sempat mengikuti extra kurikiler olah raga BaseBall itu hanya sebentar saya jalani dan itupun karena ikut ikutan teman saja sebenarnya, dan ternyata pesertanya kebanyakan wanita.

Ketika belakangan ini saya diikutkan dalam challange Pelari Hore, dan setelah membaca buku Simon Senek tersebut saya mencoba menelaah Why atau kenapa saya mau dan berkomitmen menjalaninya, olah raga setiap pagi berlari antara 5-7km.

Seandainya hal yang saya lakukan ini komitmennya sama seperti saat saya mengelola usaha atau saat mengerjakan sebuah project, betapa jauhnya pencapaian yang bisa saya peroleh dibanding saat ini.

Ada beberapa hal yang saya rasa kenapa saya sangat berkomitmen menjalaninya :

  1. Saya ingin menjadi pribadi yang sehat, karena dengan sehat kita bisa melakukan hal lainnya.
  2. Saya ingin berkontribusi kepada teman teman yang sudah percaya untuk mengundang saya di group lari mereka dengan ikut berpartisipasi aktif mengikuti challange tersebut.
  3. Saya ingin “membuktikan” bahwa saya bisa, walau target saya sebenarnya hanya 10 besar, itupun diawal challange saya hanya mentargetkan diri masuk 15 besar dari sekitar 30 orang yang ikut.
Campuhan Bridge, Ubud.

Menariknya dalam usaha untuk tetap aktif olah raga lari ini, otak saya terus mencari cara bagaimama tetap enjoy dalam menjalaninya, sama halnya dengan kegiatan lainnya, sesuatu yang dilakukan terus menerus cenderung akan mendatangkan kebosanan, tantangannya adalah bagimana kita mengatasi kebosanan dalam perjalanan kita tersebut.

Ketika kita bekerja atau berusaha tentu ada banyak hal yang akan kita lakukan cenderung berulang ulang, dan karena kegiatan yang berulang itulah kebosanan biasanya akan menghampiri, ide working space sendiri sebenarnya adalah karena konsep menghilangkan kebosanan tadi, kalau ada pekerjaan pekerjaan yang tidak menuntut kehadiran fisik kita di kantor, dan bisa dilakukan di tempat lain tapi pekerjaan tersebut masih bisa terselesaikan dengan baik tidak ada salahnya kita bekerja darimanapun yang membuat kita enjoy yang penting kita efektif dalam mengerjakannya sehingga kita tetap produktif.

Pencapaian datang ketika kita mengejar dan mendapatkan APA yang kita inginkan. SUKSES datang ketika kita sangat jelas mengejar MENGAPA kita menginginkannya.

Selamat berproses!

Mengalir = BAHAGIA

Hari ini saya olah raga lari sedikit agak jauh…lumayan total 14Km yang saya tempuh 1jam 40mnt an bagi sebagian orang yang menekuni olah raga lari, lari sejauh ini tentu adalah hal yang biasa, apalagi bagi mereka yang biasa lari FM atau full maraton yang menempuh jarak 42Km tentu jarak ini kecil bagi mereka ??

Objek wisata Tegenungan Waterfall, Ds.Kemenuh Gianyar.

Rute ini dari kemarin malam sudah saya pikirkan, karena rencananya sabtu kemarin saya mau lari dari tegalalang atas dan finish di objek wisata ceking, sudah membayangkan saat finishnya saya mau beli kopi ehhh tau taunya hujan ?, kenapa hari ini rutenya agak panjang disamping karena hari ini hari minggu yang berarti sedikit agak longgar waktunya hari ini juga akhir bulan, yang berarti hari terakhir Challange bulanan dari Group lari saya di aplikasi Garmin.

Karena tau rute yang saya tempuh hari ini “sedikit” agak panjang, pace time saya atur tidak terlalu ngebut seperti rute normal yang hanya 5-7km tujuannya agar stok nafas cukup sampe finish ???

Seorang psikolog asal AS Mihaly Csikszentmihalyi dalam tulisannya dari hasil wawancara sebanyak seribu orang tentang faktor faktor yang membuat mereka BAHAGIA, dia berkesimpulan istilah yang menggambarkan kondisi perasaan yang bahagia yaitu MENGALIR.

Ketika kita fokus dalam sebuah aktifitas, kita berada dalam suatu kondisi yang merupakan pilihan sendiri, dan kita tidak menghadapi tantangan terlalu kecil atau bahkan terlalu berat disanalah kita akan BAHAGIA.

Jadi kebahagiaan bagi setiap orang akan berbeda beda tergantung dimana mereka “MENGALIR” dalam menjalaninya, seorang seniman yang dalam proses melukis karya lukisannya akan menghasilkan karya yang indah ketika dirinya larut dalam aliran inspirasi seni yang dituangkan dalam goresan demi goresan nya dalam kanvas yang akan menciptakan KEBAHAGIAAN bagi dirinya.

Seorang akunting yang sangat fokus dengan tugas yang menjadi pilihan pekerjaannya ketika menemui kesulitan dalam pembukuan keuangan perusahaannya akan BAHAGIA ketika dirinya mampu menuntaskan tantangan pembukuan perusahaan tempatnya bekerja karena larut dan MENGALIR dalam tugas tugasnya yang bisa jadi bagi orang lain membuat setres.??

Ketika saya lari, itu merupakan sesuatu yang menjadi pilihan sendiri, bukan paksaan dari orang lain, dan panjang rute yang saya tempuh sesuai dengan kemampuan dalam artian tidak terlalu jauh atau tidak terlalu pendek, disanalah perasaan BAHAGIA itu akan muncul apalagi Pace time bisa lebih baik dari sebelumnya ?

Bisa jadi ketika saya mengHARUSKAN hal ini ke staf saya, karena hal itu bukan atas kemauan mereka sendiri diawal awal mereka menjalaninya bisa jadi mereka tidak bahagia, tapi seiring berjalannya waktu karena kegiatan olah raga itu menjadikan tubuh mereka sehat, fit dan fresh sehingga yang tadinya sebuah paksaan menjadi sesuatu kebiasaan dan membuat mereka ketagihan menjalaninya yang pada akhirnya merekapun bahagia menjalaninya.

Dibidang apa anda MENGALIR dalam menjalaninya?

Apakah hal yang kita lakukan yang menjadikan diri kita bahagia menjadikan kita lebih baik atau jangan jangan itu hanya kebahagiaan semu?

Mari mengalir, seperti air terjun diblakang saya ini. ??

Welcome to The Club

Kemarin saya iseng mencoba buka akun di aplikasi Club House, kebetulan saya masih pake aipong jadul, selain hape android lainnya, karena memang sementara ini hanya pengguna iphone yang beruntung yang sudah bisa memakai aplikasi ini, saat coba – coba aplikasi entah kenapa yang pertama terbersit di benak saya adalah “How to promote “iklan” on this aplication” ?

Club house sendiri adalah sebuah aplikasi yang baru lahir dan mulai terangkatnya nama aplikasi ini berkat twit dari elon musk sang pendiri Tesla & Space X yang dalam salah satu cuit nya di twiter mengajak Kremlin (Presiden Rusia Vladimir Putin) untuk diskusi di club house aplikasi berbasis suara.

Club house secara “kasat telinga” (yg ada mah biasanya kasat mata ?) seperti sebuah stasiun radio digital, dan ini terbukti salah satu Radio legend di ibu kota yaitu “Radio Prambors” sudah punya rooms nya.

Salah satu hal yang biasa dipakai melalui aplikasi ClubHouse adalah diskusi layaknya diskusi di radio chanel favorit kita, bedanya kalo di acara diskusi di stasiun radio ketika kita ingin bertanya kita akan menghubungi line telpon radio tersebut, di aplikasi ini kita bisa menyampaikannya langsung tergantung moderator mau buka semua mic dari peserta atau membisukannya.

Setiap kemunculan sebuah aplikasi yang berbasis sosial media, tentu akan ada pihak pihak yang mulai mengutak atik dan menganalisa arah pergerakan dari aplikasi ini :

Pertama dari sisi konten kreator, dari sisi visual mereka akan sedikit lebih lega karena beda halnya dengan chanel youtube mereka harus menyiapkan ruangan yang menarik sehingga terlihat bagus di layar, tapi kalo di club house mereka cukup memperdalam materi sesuai spesialisasi mereka.

Kedua dari sisi pemasar, seperti yang kita ketahui setiap kehadiran sebuah aplikasi sosial media tentu akan dibarengi dengan sisi komersial yang akan mendatangkan pundi pundi bagi pemilik aplikasi, bagaimana mereka memonetisasi aplikasinya tentu sudah dari awal mereka atau dipikirkan oleh investor – investor yang masuk ke mereka, karena tanpa hal itu tentu aplikasi akan terancam keberlangsungan hidupnya.

Setiap aplikasi sosial media tentu memunculkan jenis materi konten pemasaran atau marketing yang berbeda pula, hal ini diperlukan agar konten yang dibuat lebih mengena materi “iklan”nya sesuai dengan jenis sosial medianya, konten untuk IG tentu berbeda dengan konten untuk Tiktok atau Youtube.

Untuk ClubHouse yang hanya berbasis suara, seperti apa konten iklan yang akan dibuat pemasar nantinya, kita tunggu saja kreativitas para marketers yang memiliki sejuta ide kreatif untuk mencitrakan produk yang mereka iklankan.

Welcome to The Club

Berdamai dengan Corona, Mari BANGKIT, BERKARYA dan BERJAYA.

Tulisan ini dibuat untuk merayakan hari kebangkitan nasional yang kita rayakan setiap tanggal 20 Mei dan perayaan hari Kebangkitan Nasional ini dirayakan sebagai hari kelahiran sebuah organisasi kepemudaan di tahun 1908 yang bernama boedi oetomo dan di tahun 1998 hari kebangkitan nasional ini dijadikan sebagai momentum kejatuhan resim Order baru.

Perayaan hari Kebangkitan Nasional tahun ini berada di tengah suasana dunia yang tengah tertekan baik dari segi kesehatan maupun ekononi akibat pendemik virus corona belakangan ini. Semoga dengan tulisan ini kita tetap semangat dan optimis menjalani hari -hari kedepannya.

Prolog…

“Bayangkan Anda lahir pada tahun 1900. Pada ulang tahun ke-14 Anda, Perang Dunia I dimulai, dan berakhir pada ulang tahun ke-18 Anda. 22 juta orang tewas dalam perang itu.

Kemudian pada tahun itu, epidemi Flu Spanyol menghantam planet ini dan berlangsung hingga ulang tahun ke-20 Anda.  50 juta orang meninggal karenanya dalam dua tahun itu.  Ya, 50 juta.

Pada hari ulang tahun ke 29 Anda, Depresi Hebat dimulai.  Pengangguran mencapai 25%, PDB Dunia turun 27%.  Itu berjalan sampai Anda berusia 33.

Negara ini hampir runtuh bersamaan dengan ekonomi dunia.

Ketika Anda berusia 39, Perang Dunia II dimulai.  Anda bahkan belum melewati bukit.  Dan jangan coba-coba mengatur napas.  Pada hari ulang tahun ke 41 Anda, Amerika Serikat sepenuhnya ditarik ke Perang Dunia II.  Antara ulang tahun ke-39 dan ke-45, 75 juta orang tewas dalam perang.

Pada usia 50, Perang Korea dimulai.  5 juta binasa.

Pada usia 55 tahun, Perang Vietnam dimulai dan tidak berakhir selama 20 tahun.  4 juta orang tewas dalam konflik itu.

Pada hari ulang tahun ke-62 Anda, Anda memiliki Krisis Rudal Kuba, titik kritis dalam Perang Dingin.  Kehidupan di planet kita, seperti yang kita tahu, seharusnya berakhir.  Para pemimpin besar mencegah hal itu terjadi.

Ketika Anda menginjak usia 75, Perang Vietnam akhirnya berakhir.

Pikirkan semua orang di planet ini yang lahir pada tahun 1900. Bagaimana Anda bisa selamat dari semua itu?

Ketika Anda masih kecil pada tahun 1985 dan tidak berpikir bahwa kakek Anda yang berusia 85 tahun mengerti betapa sulitnya sekolah.  Dan betapa kejamnya anak itu di kelas Anda.  Namun mereka selamat melalui semua yang tercantum di atas.

Perspektif adalah seni yang luar biasa, disempurnakan seiring berjalannya waktu, dan mencerahkan seperti yang tidak akan Anda percayai.  Mari kita coba dan menjaga segala sesuatunya dalam perspektif. “
——————
Tulisan diatas adalah tulisan dari seorang Penulis Amerika tidak dikenal tapi ramai beredar di sosial media.

Selanjutnya kita melompat 100th dari tahun 1900, seandainya anda yang lahir di tahun 2000 itu berarti usia anda saat ini sudah 20th dan di usia anda yang sudah 20th ini sudah terjadi beberapa kali krisis, baik itu krisis keuangan maupun krisis kemanusiaan yang ujung ujungnya juga mempengaruhi sisi keuangan atau ekonomi kita terutama dalam hal ini bagi kita yang hidup di Indonesia.

Kita mulai dari 2002 yang berarti saat itu anda baru berusia 2 tahun, yang mana bagi anda yang lahir di bali, saat itu terjadi tragedi kemanusiaan yaitu Bom Bali I yang merenggut 200 jiwa dan melukai ribuan lainnya yang terjadi di Kuta,Bali. Secara ekonomi kejadian ini melumpuhkan perekonomian Bali pada khususnya dan negara kita Indonesia juga kena imbasnya dari tragedi yang menjadi perhatian dunia karena korbannya juga berasal dari beberapa negara, dan terbanyak australia.

Selanjutnya terjadi kerusuhan kerusuhan sosial yang berbau SARA terjadi dan beberapa Bom yang mengancam di beberapa wilayah seerti di Palu, Ambon, maluku atau juga di jakarta, dan Bali juga kembali terjadi ledakan Bom di tahun 2004 yang dikenal dengan Bom Bali II yang mana hal ini juga mempengaruhi kehidupan kita di masyarakat.

Di saat usia anda 8th yakni di tahun 2007/2008 terjadi krisis keuangan di amerika yang mana saat itu ada krisis subprime mortgage yaitu krisis yang diakibatkan oleh gelembung property di negara adi daya tersebut, yang mengakibatkan sebuah Bank yang telah berusia 150th bangkrut, hal itu tentunya juga berimbas terhadap aliran dana di negara kita.

Di tahun 2018 di usia anda 18 tahun terjadi perang antara Amerika dan China, kalau dijaman dulu perang atau agresi militer identik menggunakan senjata namun di jaman modern ini perang yang terjadi tanpa senjata tapi perang dibidang ekonomi, yang mana didahului oleh amerika yang menaikan tarif import produk – produk dari china, hingga melarang perusahaan amerika bertransaksi dengan salah satu perusahaan besar tiongkok yaitu huawei.

Kita langsung melompat ke tahun 2020 yang saat terjadi ini usia anda sudah beranjak dewasa yaitu 20th yang tentunya sudah mampu merasakan bagaimana perubahan kehidupan di masyarakat, dimana saat ini dunia dihadapi dengan situasi persis seperti di tahun 1918 atau 100th lebih dari Flu spanyol yang pernah menyerang dunia, kini kita juga dihadapkan pada kekhawatiran akan penyebaran virus corona ini, yang mana kita semua dalam keseharian kita diharuskan menggunakan masker agar terhindar dari penularan virus ini, virus yang menyebar ini selain berdampak pada kesehatan kita yang lebih parahnya lagi berdampak pada segi ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemik ini.

Flu Spanyol Tahun 1918

Jadi dimasa apapun kita hidup akan selalu ada rintangan dan tantangan yang harus kita lalui, tidak perlu terlalu dikhawatirkan tetapi tetap jaga kewaspadaan, lakukan semua hal yang akan mampu menjaga kondisi kesehatan kita sesuai dengan anjuran dari pemerintah, tetap berkarya sesuai dengan bidang kita masing – masing dengan selalu memperhatikan protokol kesehatan.

Hal hal yang terjadi belakangan ini akan menciptakan situasi yang baru atau New Normal baik dalam hal kesehatan maupun saat bekerja dan berinteraksi dalam keseharian kita.

“Mari BANGKIT….BERKARYA dan BERJAYA di era NEW NORMAL.”

Selamat Hari kebangkitan Nasional.

Ubud, 20 Mei 2020

Layana

Layana dalam bahasa indonesia yang juga ada didalam bahasa kawi artinya mengalir.

Kata Layana juga dipakai oleh teman saya untuk menamai warung yang dia miliki, salah satu harapan dari pemilik warung ini adalah agar segalanya bisa mengalir, seperti halnya icon air terjun yang ada di depan warung layana ini yang terus mengalir airnya, karena kalo airnya tidak mengalir dia bukan air terjun namanya ??

Sesuatu yang mengalir akan menciptakan kesejukan, kedamaian, dan juga keberlimpahan.

Saya tidak akan membahas enaknya menu di warung ini yang sudah terkenal dikalangan bule dan lokal (apalagi hari ini dikirimin pizza dan menu japanese terbaru ?) atau juga saya tidak akan membahas suasana warung ini yang sangat cocok untuk bersantai sambil menikmati air terjun, tapi saya akan membahas efek Corona, nggak nyambung kan he he he

Warung Layana

Saat ini di tengah pandemi corona yang kita hadapi, yang walaupun mungkin ratusan tahun yang lalu pernah ada pandemi semacam ini yang menewaskan sekian banyak jiwa manusia, tapi mungkin karena jaman yang berbeda dampak ikutannya juga akan berbeda, tapi dibalik semua itu ada satu hal mendasar yang akan terjadi ketika kita menemui suatu hal yang tidak mengalir maka akan terjadi hal hal yang berseberangan daripada hal hal ketika dimana segalanya mengalir.

Kesejukan udara ketika udaranya tidak mengalir akan menjadi panas, kedamaian jiwa ketika segalanya tidak mengalir sesuai harapan akan menjadi ke gelisahan dan keberlimpahan akan menjadi keterbatasan/kelangkaan atau dalam bahasa inggrisnya scarcity ketika semuanya serba dibatasi.

Sama hal nya ketika kita sedang berada di dalam sebuah ruangan, walaupun disana terdapat udara, ketika tidak ada ventilasi yang mampu menciptakan aliran udara keluar masuk kedalam ruangan tersebut maka ruangan tersebut akan menjadi pengap dan gerah, ketika udaranya tidak mengalir maka kita akan tidak nyaman berlama lama didalam ruangan tersebut.

Pernahkah anda mandi di kolam renang yang mesin pompanya tidak dihidupkan?
Bagaimana rasanya?
Kalo saya pribadi merasa kurang nyaman dan kurang asik dibandingkan airnya mengalir/berputar.

Kembali lagi ke kondisi pendemik saat ini, efek dari Corona banyak hal yang tadinya mengalir tiba tiba menjadi harus di stop sementara, orang orang yang biasa bepergian dari suatu daerah ke daerah lain entah untuk urusan bisnis ataupun berwisata atau bisa juga sedang “pulang kampung” satu kata yang pernah trending beberapa waktu yang lalu ? tiba tiba mereka tidak bisa pergi untuk bisnis, berwisata atau pulang kampung tadi, yang tentunya ketika tidak ada pergerakan orang maka sektor sektor yang biasanya melayani kegiatan ini akan terhenti.

Walaupun penerbangan saat ini sudah dibuka dengan protokol kesehatan yang ketat tetap saja masih jauh timpang dari biasanya, yang mana dalam kondisi lama hal ini akan menyebabkan kepanasan dari segi ekonomi dengan situasi saat ini, karena mereka harus menanggung beban biaya yang harus mereka keluarkan tiap bulannya dari investasi yang telah mereka tanamkan di bisnisnya tersebut, mungkin staf bisa di PHK atau lebih halusnya “dirumahkan” sementara waktu hingga menunggu situasi normal, tapi disisi lain ada kewajiban bank yang ketika situasi normal perusahaan mampu membayar sesuai kewajiban yang dibebankan berdasarkan nilai pinjaman yang dimiliki, yang walaupun sesuai intruksi Presiden hal ini bisa di restrukturisasi tapi itu hanyalah suatu kebijakan memperpanjang nafas saja.

Ketika situasi ini berlangsung dengan rentang waktu diluar estimasi kita maka dia akan menciptakan permasalahan lanjutan, yang terlalu suram kalau dipikirkan dan dibagikan dalam tulisan ini, banyak orang yang harus berhenti bekerja dan perusahaan yang berhenti beroperasi yang tentu saja tidak semua dari pekerjaan mereka yg bisa dilakukan lewat Work From Home seperti pekerjaan lain yang bisa dilakukan dari rumah.

Dampak dari pembatasan pembatasan selain akan mempengaruhi arus manusia juga akan mempengaruhi arus barang, yang mana dalam kondisi normal inflasi diakibatkan oleh kenaikan harga barang yang mana kenaikan harga barang ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya :

  1. Meningkatnya demand/permintaan.
  2. Meningkatnya biaya produksi, karena rantai produksi yang terganggu.
  3. Meningkatnya jumlah uang beredar, akibat upaya pemerintah mengantisipasi likuiditas salah satunya dengan mencetak uang yg biasanya ditukar dengan surat obligasi pemerintah.

Ketiga poin penyebab inflasi tadi untuk saat ini mungkin lebih banyak dipengaruhi oleh poin no 2 dan 3, hal ini terjadi karena pembatasan – pembatasan yang mengakibatkan terganggunya rantai distribusi, walau saat ini hal ini masih bisa dikendalikan walaupun ada PSBB di beberapa wilayah,
Poin no 3 bisa terjadi apabila wacana dari anggota DPR yang mengusulkan kepada pemerintah untuk mencetak uang yang olehnya diistilahkan dengan “quantitative easing,” jadi dilaksanakan oleh pemerintah,walau kita tidak pernah tau jangan jangan hal ini sudah dilakukan saat ini oleh pemerintah, berbarengan dengan penerbitan surat hutang oleh pemerintah yang secara teori bisa saja dibeli oleh BI seperti yang dilakukan oleh negara lain yang surat hutang pemerintahnya dibeli oleh Bank Sentral dari negara bersangkutan, apalagi dengan kondisi saat ini semua negara memerlukan dana untuk mengatasi kondisi ekononi negaranya masing – masing.

Pemerintah sudah berusaha mengeluarkan kebijakan yang harapannya akan mampu memberikan udara segar didalam kehidupan ekonomi negara ini, tapi seberapa lama ini bisa dilakukan, seberapa banyak subsidi yang bisa digulirkan untuk membiayai orang orang yang tadinya produktif bekerja menghidupi dirinya sendiri, tiba – tiba menjadi orang yang tidak produktif karena situasi pembatasan pembatasan yang mesti dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus corona ini.

Disisi lain kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan konsumsi masyarakat bisa menjadi bumerang kalau di sektor produksi masih tetap terganggu akibat pembatasan pergerakan manusia dan barang yang mana hal ini akan mengakibatkan terjadinya peningkatan harga barang karena terjadi ketidak seimbangan suplai dan demand seperti yang saya sampaikan diatas tadi.

Menteri keuangan bekerja sangat keras untuk menstabilkan kondisi saat ini , terutama dari sisi likuiditas keuangan yang ada di masyarakat dan lembaga perbankan.

Kita harus tetap OPTIMIS!
Kata kata itu untuk diawal mungkin cukup manjur untuk membangkitkan semangat kita, tapi tidak semua orang bisa sabar bertahan berlama lama didalam situasi yang tidak pasti, tidak banyak orang yang memiliki pikiran positif ketika berjalan di lorong yang gelap, mungkin ini akan menjadi the real Evolusi seperti yang dulu disampaikan oleh Charles Darwin, Evolusi bukan hanya terbatas manusianya tapi juga bisnis bisnis yang kita tekuni selama ini.

Ada beberapa hal yang saya perhatikan yang perlu kita perkuat lagi ditengah situasi pendemi saat ini yaitu rasa gotong royong yang diwariskan oleh nenek moyang kita sejak jaman dulu, saling bantu membantu bergandengan tangan dan tetap berdoa dan berharap semoga situasi ini segera pulih kembali.

Semoga kita semua dalam kondisi sehat selalu, dan tetap semangat.

staysafe #stayathome

Apakah Covid 19 akan menyebabkan Kepunahan massal didalam Bisnis?

Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah buku yang berjudul “Kepunahan Keenam” buku ini merupakan buku ilmiah science & nature yang mungkin sangat jarang saya beli, dibanding buku buku bisnis atau self help, tapi saya rasa menarik untuk dibaca untuk memperluas pengetahuan siapa tau ada hal yang bisa kita ambil ikmahnya dari apa yang dipaparkan didalam buku ini.

Buku Kepunahan Keenam “The sixt Extinction”

Apalagi ditengah suasana pendemik Corona yang menghantui masyarakat dunia belakangan ini yang sudah berlangsung hampir 6 bulan dari pertama kali ditemukan di Wuhan salah satu kota di China sana.

Seperti kita ketahui Covid 19 bukan hanya berdampak pada gangguan kesehatan pada tubuh masyarakat, tapi efek lainnya yang jauh lebih dahsyat yaitu dampak ekonomi dari ketidak normalan yang diakibatkan oleh pembatasan pembatasan yang harus dilakukan untuk menghindari penyebaran virus ini.

Di buku ini dibahas bahwa dari penelitian yang pernah dilakukan banyak ahli bahwasanya di dunia ini telah terjadi lima kali kepunahan massal yang mengakibatkan kepunahan ekosistem yang ada di planet bumi ini, kepunahan terakhir yang terkenal yaitu dimana musnahnya binatang super besar yang dinamakan dinosaurus karena hujan meteor berukuran besar yang menghantam bumi yang oleh para ahli diperkirakan terjadi sekitar 250juta tahun yang lalu.

Selain kepunahan massal tersebut yang oleh ahli mendefinisikannya sebagai peristiwa yang melenyapkan sebagian besar biota yang ada di dunia dalam jangka waktu pendek atau dalam waktu sangat cepat dan bercakupan global, selain itu setia saat di dunia ini sebenarnya terjadi kepunahan yabg oleh para ahli dinamakan sebagai kepunahan latar, yaitu punahnya sebuah spesies diantara sejuta spesies yang ada di dunia per tahunnya, yang artinya setiap tahun ada satu spesies yang punah diantara satu juta spesies yang ada di dunia ini, seperti contoh kasus punahnya katak emas di hutan panama.

Katak emas Panama

Covid 19 secara kesehatan berdampak pada kematian pada seseorang yang menyerang sistem pernapasan pada manusia, dampak lain dari kekhawatiran penyebaran virus ini adalah aktifitas ekonomi di masyarakat.

Sebagai contoh yang sudah kita tau orang orang yang tadinya berwisata akhirnya tidak bisa pergi karena pembatasan wilayah sebuah daerah atau bahkan negara, yang karena tidak ada pelancong akhirnya hotel sebagai tempat menginap tidak mendapatkan tamu yang memaksa mereka harus menutup usahanya dalam jangka pendek, demikian juga restaurant, terutama restaurant yang segmen marketnya pelancong atau wisatawan tadi juga terpaksa tutup sementara karena sepinya pengunjung yang datang.

Akibat ikutan dari tutupnya hotel dan restaurant selain mempengaruhi dari sisi pengembalian pokok hutang dan bunga ke pihak perbankan tentu berdampak pula pada dirumahkannya semua tenaga kerja yang bekerja di bidang usaha ini, di sisi lain orang orang yang menjadi suplier dari hotel atau restaurant ini juga kehilangan pasar mereka yang akhirnya juga meniadakan atau hilangnya pendapatan dari usaha mereka selama ini.

Melihat kejadian kepunahan latar pada katak emas di hutan panama, kalau kita bandingkan di dunia usaha biasanya didalam kondisi normal di dunia usaha juga terjadi “kepunahan latar” seperti kasus katak emas tadi, yang mana dari survey yang ada akan terdapat 80% Start up/usaha baru yang akan “punah/tutup” di 3th pertama, dan sisanya akan ada 80% lagi yang punah di 10th berikutnya, yang artinya dari 100 usaha baru dibuat akan ada 20 saja yang bertahan dalam 3th dan akan ada 4 saja yang bertahan dalam 10th bukankah ini identik dengan “kepunahan latar” katak emas panama tadi?

“Seleksi alam setiap hari dan setiap jam terjadi di deluruh dunia, memilih semua variasi, sekecil apapun itu, menyingkirkan yang buruk, melestarikan dan menambahkan yang baik, bekerja diam diam tanpa terlihat, kapan pun dan dimanapun setiap ada kesempatan.”

Lalu, mungkinkah Covid 19 ini sebagai pemicu kepunahan massal dari enterprise atau perusahaan -perusahaan besar yang ada saat ini?

Tanda – tanda banyak perusahaan besar yang kena dampak yang bisa kita lihat dari data penjualan per april 2020 yang mana sudah mulai banyak yang terlihat seperti banyaknya maskapai udara yang terpaksa tutup akibat tidak mampu membayar kewajiban akibat berhenti operasi, yang mana di awal pandemi sektor yang pertama kali terpukul akibat pandemi ini yaitu di bidang transportasi, hotel dan restaurant, data terbaru memperlihatkan penjualan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat mengalami penurunan sampai 90% tentu banyak sektor dan banyak perusahaan lagi yang mengalami dampak yang tidak kalah tragisnya dari data penjualan kendaraan tadi, yang semua diakibatkan oleh turunnya pergerakan ekonomi akibat dari pembatasan – pembatasan yang terjadi saat ini.

Yang lebih penting yang perlu menjadi perhatian kita dari kemerosotan sektor – sektor ekonomi dan bisnis dari beberapa yang sudah saya uraikan diatas adalah adanya efek domino dari satu sektor terhadap sektor lainnya, misalnya penurunan penjualan kendaraan bermotor tentu akan berimbas pada bisnis leasing kendaraan itu sendiri, yang mana karena adanya ketakutan akan terjadinya kredit macet, pihak leasing memperketat syarat kredit dari kendaraan baru yang mau dibeli secara kredit, misalnya dengan menaikan DP kepemilikan kemdaraan dan hal – hal seperti ini akan terus berantai ke sektor – sektor lainnya juga yang kalau diuraikan didalam tulisan ini akan sangat panjang sekali.

Covid 19 bagaikan hujan meteor yang menghujam bumi 250jt tahun yang lalu yang melenyapkan sebagian besar biota yang ada dunia termasuk dinosaurus yang super besar tadi.

Apapun itu, tentu kita berharap yang terbaik dari kejadian ini, semoga dunia kembali pulih, orang – orang bisa kembali beraktifitas, dunia usaha kembali bergerak tentunya dengan kenormalan baru seperti apa yang “Orang – orang pintar” sampaikan belakangan ini.

Jangan lupa tetap jaga OPTIMISME, jangan cemas tapi selalu WASPADA karena kita tidak tau sampai kapan pandemik ini akan berakhir.