Ide work from Bali atau WFB patut kita apresiasi, paling tidak keluarnya ide WFB tersebut menjadi cerminan Bali tetap dipikirkan oleh Pemerintah kita untuk dicarikan solusi dari kendala yang dihadapi saat ini.

Terlepas dari ide bagus tersebut dan tetap dipikirkannya Bali untuk bisa bangkit ditengah situasi sulit saat ini, tentu patut juga kita gali lebih dalam lagi akan peluang sukses atau tidaknya ide tersebut, terlepas dari sukses tidaknya sebuah ide baru kita ketahui setelah dilaksanakan tapi paling tidak ketika kita merencanakan kita sudah bisa menakar persentase atau peluang sukses tidaknya ide yang diwacanakan tersebut sehingga sebuah ide brilian benar-benar mampu merubah situasi yang ada.
Beberapa hal yang perlu kita pertanyakan lagi, diantaranya :
- WHY, mengapa orang harus kerja dari Bali?
- Seberapa banyak potensi orang yang akan WFB baik itu dari institusi pemerintahan maupun swasta, apakah 1rb,5rb atau bahkan 10rb orang.
- Apakah cost yang dikeluarkan oleh perusahaan akan mampu ditopang oleh kinerja yang meningkat karena perubahan suasana kerja.
Kita coba bahas lebih mendalam poin pertama yaitu WHY, Mengapa? Dengan program WFB yang diwacanakan oleh pemerintah kalau untuk institusi pemerintahan terutama pemerintah pusat tentu WHY nya jelas yaitu agar perekonomian di Bali mampu Bangkit lagi, karena dengan mobilisasi ASN kerja di bali maka kamar hotel akan terisi, tempat makan akan ada tambahan pembeli demikian juga transportasi.
Bagi swasta apakah WHY nya akan sama dengan pemerintah yang memang dalam hal ini berkewajiban untuk mencari jalan atau solusi untuk menggerakan ekonomi Bali, pernahkan dilakukan semacam survey apakah perusahaan besar yang notabene sudah memiliki kantor yang representatif harus memindahkan orang orangnya ke bali demi mensukseskan program pemerintah?
Poin yang kedua merupakan kelanjutan dari poin pertama yaitu target orang orang yang bisa diarahkan untuk WFB, dari ASN pemerintah pusat seberapa banyak yang bisa dialihkan untik bisa WFB? Apakah hal itu tidak menjadikan beban baru bagi anggaran pemerintah untuk membiayai ASN bekerja dari Bali? Atau ada pos untuk pariwisata mungkin yang akan diambil untuk subsidi program ini? Kalau swasta sendiri saya pribadi agak pesimis hal ini menjadi daya tarik mereka untuk mempekerjakan staf mereka dari Bali, karena di semua tempat bukan hanya di Bali saja, tingkat hunian hotel sangat rendah, kenapa harus di Bali?
Poin ke tiga berkaitan dengan cost, terutama untuk pihak swasta tentu mereka sangat berhitung sekali mengenai adanya tambahan cost yang mesti mereka keluarkan seandainya mereka ingin mensukseskan program pemerintah ini, kalau costnya lebih rendah daripada cost yang dikeluarkan dari tempat mereka kerja saat ini dan kinerja mereka dinilai akan mampu meningkat tajam sehingga perusahaan merasa efektif untuk WFB tentu baru mereka akan laksanakan himbauan pemerintah tersebut.
Setiap ide bagus tentu harus tetap kita apresiasi, tetapi kembali lagi tetap harus dikaji agar ide tersebut tidak hanya sebagai pelipur lara yabg hanya akan memberi angin surga bagi masyarakat bali.
Selamat Work From Bali.